2022_kkn_hidroponik_01

Universitas Wiralodra, 28/7/2022. Keterbatasan lahan ternyata bukanlah hambatan untuk dapat bertani dan bercocok tanam di lingkungan perumahan. Dengan sistem pertanian hidroponik hambatan lahan bisa diatasi dengan hasil yang tak kalah bagusnya dengan sistem pertanian konvensional. Pengertian dari Hidroponik sendiri adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.

Dengan banyaknya manfaat dari Pertanian Hidroponik tersebut, hal ini menarik perhatian Kelompok Mahasiswa KKN Desa Losarang laksanakan Gerakan Tanam Sayur Mayur di Lingkungan Perumahan Sejak Dini.

Kelompok Mahasiswa KKN Desa Losarang melalui anggota kelompok mahasiswa Fakultas Pertanian laksanakan Program pendukung yakni kegiatan  “Sosialisasi dan Pelatihan Teknik Hidroponik Kangkung dengan Sistem Wick Pada siswa sekolah dasar di Desa Losarang”. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini dilaksanakan pada UPTD SDN Tunas Harapan di Desa Losarang pada kamis tanggal 28 juli 2022 pukul 11.00 s.d 12.00.

Tujuan  dilaksanakannya program pendukung yaitu “untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta keterampilan ana-anak siswa sekolah dasar dalam pemanfaatan limbah anorganik berupa styrofoam sebagai media tanam hidroponik sayuran kangkung dengan sistem wick, sehingga  berdampak pada ekonomi dan kebutuhan masyarakat desa yang ingin mencoba bercocok tanam dengan memanfaatkan limbah anorganik berupa styrofoam bekas tempat buah anggur atau styrofoam bekas wadah makanan sebagai media tanam secara hidroponik dan mempraktikkan  secara langsung di lahan pekarangannya sendiri, selain itu juga diharapkan produksi untuk tanaman sayuran di Desa Losarang lebih meningkat dari sebelumnya”

Ketua Kelompok KKN Desa Losarang Fahda Fauziah menyampaikan gerakan yang sederhana ini mudah dilakukan oleh semua keluarga di pekarangan rumah masing- masing. Namun memiliki dampak yang luar biasa dalam upaya mengantisipasi krisis global dan menjaga ketahanan pangan. “Ketahanan pangan nasional bermula dari ketahanan pangan keluarga”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *